November 13, 2009

DPR FKH

Ketika mendengar kata “DPR” mungkin yang terngiang (baca: terbayang) dalam pikiran adalah anggota dewan, partai, politik, pemilu, undang-undang, sidang, wakil rakyat, gajinya besar, tidur saja digaji, dan banyak lagi yang lainnya. Bukan DPR itu yang saya maksud, saya bukan politikus (paling tidak untuk saat ini) dan saya juga tidak suka tikus (opo hubungane?). Saat ini saya mungkin lebih memilih poligami daripada jadi politikus. Orang yang poligami bisa jadi politikus, tetapi politikus belum tentu bisa poligami bahkan ada yang 100% tidak bisa poligami (sudah terbukti).

Saya tidak akan membahas politik dalam tulisan ini oleh karena itu tulisan ini dijamin halal karena tidak mengandung babi (opo hubungane?). Sebenarnya saya hanya ingin berbagi tentang suatu keindahan yang ada di dunia ini. Sesuatu yang indah itu adalah DPR FKH.

DPR FKH adalah salah satu tempat yang biasa digunakan mahasiswa FKH untuk berkumpul dan berdiskusi. Kebebasan untuk menyampaikan pendapat di junjung tinggi di sini. Tidak perlu mencalonkan diri dalam pemilu legislatif dan menghabiskan uang bermilyar-milyar bahkan bertriliyun-triliyun untuk bisa duduk di kursi DPR FKH. Orang-orang yang ada disinipun sukarela dan tidak akan diberi tunjangan tiap datang seperti para anggota dewan terhormat* (???) mereka tidak dibayar untuk duduk disana, mereka malah bayar (SPP+BOP). Selain digunakan untuk berdiskusi mengutarakan pendapat yang berasal dari dalam lubuk hati terdalam, biasanya juga digunakan juga untuk tempat janjian, ngobrol yang tidak penting, foto-foto narsis, tempat kumpul para penggemar anjing(dan juga anjingnya), panggung gembira, jualan, tempat parkir (mobil, motor,juga sepeda onthel), juga untuk pacaran (resikonya pacaran ditempat ini adalah dilihat banyak orang…). DPR FKH tempatnya sejuk dan full AC (Angin Cemilir), terkadang suasananya seperti musim semi di belakang rumahnya Pangeran Charles di England. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan disini karena DPR FKH adalah Dibawah Pohon Rindang FKH.

Foto By Ninink

November 11, 2009

Merapi tak Pernah Ingkar Janji

Oktober bulan yang penuh dengan jalan-jalan, dan di penghujung bulan perjalanan ditujukan ke Gunung Merapi. Merapi memang tak pernah ingkar janji, keindahannya sungguh menajubkan.